Dosen ITB Nobel Lulus PhD dari UniKL Malaysia, Teliti Keunggulan Kompetitif Inkubator UMKM


30 July 2025 Nobel Indonesia Digital Creative

Dosen ITB Nobel Lulus PhD dari UniKL Malaysia, Teliti Keunggulan Kompetitif Inkubator UMKM
MALAYSIA, NIDC -- Dosen Prodi Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia, Bahrul Ulum Ilham, berhasil meraih gelar doktor (PhD) bidang Manajemen di Universiti Kuala Lumpur (UniKL), setelah dinyatakan lulus VIVA VOCE pada Senin, (28/7/2025).

Dalam sidang VIVA VOCE secara online melalui Microsoft Teams, Bahrul uum Ilham dinyatakan lulus sangat baik dengan koreksi yang minimal (minor correction).

Dalam disertasinya yang berjudul “Analysis of Factors Affecting Competitive Advantage at the MSMEs Business Incubator (Case Study at The Centre for Integrated Services Small and Medium Enterprises and Cooperatives - CIS SMESCO)”, Bahrul meneliti secara mendalam faktor-faktor yang memengaruhi keunggulan bersaing pada lembaga inkubasi UMKM di Indonesia, khususnya melalui studi kasus pada Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM atau CIS SMESCO.

Sidang tersebut menjadi penanda puncak dari perjalanan akademik Bahrul selama menempuh pendidikan doktoral di bidang Manajemen di UniKL Business School Malaysia. Sidang diselenggarakan oleh Institute of Postgraduate Studies UniKL, dipimpin oleh Prof. Dr. Ilham Sentosa sebagai ketua penguji, dengan kehadiran Prof. Dr. Kamarulzaman bin Ab Aziz dari Multimedia University sebagai penguji eksternal, serta Prof. Dr. Affendy Abu Hassim sebagai penguji internal. Supervisor utama, Assoc. Prof. Dr. Mohd Farid Shamsudin, turut hadir Dr.Nuralia Jamila dan Senior Executive Human Resources UniKL, Mohd Helmie Ismail.

Dalam presentasinya, Bahrul memaparkan bahwa kepemimpinan inovatif, kompetensi konsultan, literasi digital, didukung peran pemerintah dan pemberdayaan masyarakat merupakan elemen-elemen penting dalam memperkuat keunggulan kompetitif inkubator bisnis.

Ia juga menekankan bahwa peran pemberdayaan komunitas sangat signifikan dalam memediasi efektivitas program inkubasi UMKM, sementara dukungan pemerintah masih perlu diperkuat untuk memberi dampak nyata.

Sebagai dosen dan praktisi yang aktif membina UMKM dan koperasi di Indonesia dan Sulsel khususnya, Bahrul berharap hasil penelitiannya bisa menjadi rujukan akademik dan praktis, terutama dalam upaya memperkuat ekosistem kewirausahaan berbasis data dan inovasi.

“Studi ini saya dedikasikan untuk kemajuan UMKM Indonesia, khususnya dalam membangun inkubator yang mampu bersaing secara global. Melalui riset ini, saya ingin menjembatani antara teori dan praktik, antara kampus dan komunitas,” ungkapnya.

Selama menempuh studi doktoral, Bahrul tidak hanya fokus pada penulisan disertasi, namun juga aktif mempublikasikan artikel ilmiah, mengikuti konferensi internasional, dan berjejaring dengan para akademisi lintas negara.

Disertasinya disusun dalam bahasa Inggris sepanjang lebih dari 300 halaman, menjadi bukti kemampuan akademik sekaligus ketekunan dalam menghadapi tantangan studi lintas negara.

Menurutnya, sistem pendidikan berbasis research di Malaysia memberikan pengalaman yang sangat berharga. “Sebagai dosen dan praktisi, saya belajar banyak tentang pentingnya berpikir kritis, mandiri, dan konsisten dalam riset. Ini akan saya bawa ke ruang-ruang kelas dan pengabdian masyarakat di Indonesia,” ujar Bahrul.


Berita Lainnya