join_now_merah

Sutradara Ini Berikan Pandangan Entrpreneurship Berbeda Dihadapan Mahasiswa Nobel Indonesia


23 May 2025 Nobel Indonesia Digital Creative

Sutradara Ini Berikan Pandangan Entrpreneurship Berbeda Dihadapan Mahasiswa Nobel Indonesia
NIDC -- Mahasiswa Nobel Indonesia Institute kembali mendapat perspektif entrepreneurship dari sudut pandang seorang Sutradara kawakan dari Makassar, yakni M.Ikhwan.

M. Ikhwan, yang juga pendiri Production House (PH) Element Creative Makassar serta ruang kreatif Studio Lino itu berbagi pengalamannya sebagai seorang penulis naskah, fotografer dan videografer dalam kurun sedekade.

Baginya, kecintaannya terhadap dunia seni dan multimedia yang digelutinya sejak bangku kuliah, menjadikannya sebuah jalur yang ditekuni hingga kini.

Sejak kuliah, dirinya telah membuat beberapa deretan film pendek, hingga dilirik oleh membuat film yang rencananya akan tayang di layar lebar dalam waktu dekat.

"Dulu ketika saya ingin menekuni dunia seni, saya tidak fokus dengan hasil, saya hanya ingin berkarya dan berkarya hingga akhirnya saya magang di salah satu produksi PH nasional, saya kembali ke Makassar memutuskan membuat rumah produksi sendiri," cetusnya, Kamis (22/5).

Semasa merintis, dirinya mengaku kesulitan mendapat modal awal untuk memenuhi segala kebutuhan. Tak tanggung-tanggung, Ikhwan rela menjadi videografer wedding medio 2014-2016an demi mencapai mimpinya.

"Ketika membuat sebuah bisnis, tentunya membutuhkan modal, butuh modal itu kembali ke pribadi masing-masing. Gak mesti meminjam dana untuk membangun usaha, tapi harus berani melakukan apa saja. Yang penting #dimulaimisajadulu," sambungnya.

Sebagai salah satu pegiat di industri film, ia melihat produk bisnis itu lahir dari konteks dari kehidupan masing-masing. Baginya, film merupakan sebuah potensi yang memiliki kekuatan besar.

"Dari karya yang sudah saya buat itu tentu akan ada reaksi. Sama seperti kita menjual produk, apapun. Tentu akan ada respon dari customer ta. Ketika kita sudah punya ulasan, tentu dipilahkan mana yang baik mana buruk. Setelah itu kita buat target," terangnya.

"Dampak dari itu semua kita jadikan sebuah buat produk yang lebih baik lagi. Produk yang bagus itu seperti ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) tapi modifikasinya itu berasal dari pandangan kita sendiri. Jadi ketika saya buat PH itu yang saya tanamkan itu ke semua bahwa jangan menganggap kita membutuhkan PH, tapi bagaimana PH membutuhkan kita," tutupnya.

Sementara, Ketua Nobel Entrepreneurship Center (NEC), Irfan Marhaban, S.H., M.Kn menambahkan, kegiatan 'ngopinspirasi' ini mendorong kepada Mahasiswa agar menyiapkan bisnisnya sebelum lulus kuliah.

"Kami menyiapkan wadah untuk mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan (startup) baik skala usaha kecil maupun menengah (UMKM) oleh Mahasiswa Nobel Indonesia, melalui layanan dan dukungan berupa pembinaan, koneksi jaringan, ruang fisik atau fasilitas untuk berkegiatan," tuturnya.


Berita Lainnya