join_now_merah

Hilangkan Jenuh, Kepala LPMI Nobel Indonesia Kemas Character Building Untuk Ratusan Maba dengan Cara Unik


03 October 2025 Nobel Indonesia Digital Creative

Hilangkan Jenuh, Kepala LPMI Nobel Indonesia Kemas Character Building Untuk Ratusan Maba dengan Cara Unik

NIDC -- Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Nobel Indonesia, Dr. Mutiarini Mubyl Handaling, S.Psi., M.Psi, M.M. Psikolog, didapuk menjadi pemateri pada Kamis (2/10). Dalam materi yang bertajuk 'character building' sekira pukul 13.00 WITA, Rini sapaan akrabnya tak hanya memberikan pemahaman pada Mahasiswa Baru (Maba) ihwal membangun karakter serta mengenalkan nilai-nilai N.O.B.E.L untuk diterapkan, namun dibungkus dalam skema permainan, agar mereka tak merasa jenuh saat mengikuti sesi tersebut.

"Kita coba langsung praktek kecil-kecilan seperti nilai N (Network), kita mulai mengajak mahasiswa untuk saling berkenalan dan mulai membangun jaringan pertemanan melalui games, karena salah satu kunci sukses itu dimulai dari sebanyak apa dan sekuat apa jaringan pertemanan dan kolaborasi yang kita bangun," ujarnya dalam Orientasi Kampus dan Entrepreneurship (OKE) Nobel," tuturnya. 

Selain itu, kata dia dikenalkan juga nilai-nilai lainnya seperti O (Open-minded) bagaimana mahasiswa harus berpikiran terbuka terhadap perkembangan teknologi, lebih kreatif dan inovatif, kemudian nilai B (Businesslike), mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang profesional, jujur dan bertanggung jawab, meskipun hanya melalui games sederhana.  "Tidak lupa juga nilai E (Entrepreneurship), menjadi problem solver, yang ke depannya bisa diterapkan saat melihat setiap masalah sebagai peluang bisnis yang bisa diciptakan. Serta nilai L (Lead) yang mengajarkan mengenai kepemimpinan dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terdepan. Jadi intinya kami ingin menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai NOBEL namun dengan cara yang lebih menyenangkan," sambungnya. 

Olehnya, ia berharap mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi secara teori tetapi langsung bergerak dan berani mencoba hal baru. kemudian tercipta collaborative mindset dimana mereka Lebih proaktif membangun koneksi dan senang kerja tim. Selain itu mereka belajar lebih resilient & adaptable, punya mental tangguh dan siap menghadapi perubahan dengan pikiran terbuka.

"Dan yang tidak kalah penting adalah founder mindset, berpikir untuk menjadi seorang entrepreneur. mulai melihat sekeliling dengan kacamata "Apa masalahnya dan bagaimana saya bisa memecahkannya?". Intinya, kami ingin mereka bukan cuma jadi mahasiswa yang pintar, tapi juga berkarakter tangguh dan siap jadi calon pemimpin masa depan," tukasnya. 

Diketahui, pada hari kedua OKE Nobel juga digelar talkshow ihwal Technology (peluang dan tantangan) by Google educators group, serta literasi investasi by pegadaian.

Sebelumnya, Kepala Kantor Konsuler Jepang, Mr. Ohashi Koichi, memberikan sambutan hangat pada ratusan Mahasiswa yang tengah menjalani Orientasi Kampus dan Entrepreneurship (OKE Nobel), pada Rabu (1/10) sekira pukul 08.00 WITA.  Agenda yang berlangsung di Nobel Convention Center, Jl. Sultan Alauddin, disambut antusias oleh para Mahasiswa Baru (Maba). Dimomen tersebut, Ohashi memberikan selamat pada ratusan Maba yang resmi mengarungi perjalanan baru. 

"Dari pengalaman saya banyak hal yang berubah saat duduk di bangku sekolah. Oleh karena itu kegiatan orientasi ini, sangat penting untuk membiasakan diri sebagai seorang mahasiswa dan mengenal lingkungan kampus," katanya. 

Disisi lain, pihak Nobel juga belum lama ini bertandang ke Kantor Konsuler Jepang dan menyampaikan bahwa ada sebuah klub untuk belajar bahasa dan budaya Jepang, bernama Nobel Nihonggo.  Sebagai delegasi Jepang, pihaknya menyambut dengan positif terhadap minat Mahasiswa Nobel Indonesia Institute, yang begitu besar untuk belajar dan budaya negeri yang terkenal sebagai negeri Matahari itu. 

"Saya berharap adik-adik sekalian juga akan mempelajari budaya dan bahasa jepang dan bergabung di Nobel Nihonggo, pak Rektor juga menyampaikan agar mahasiswa bisa melanjutkan karirnya ke Jepang. Ini bukan sesuatu yang tidak mungkin, mengingat jepang butuh tenaga kerja asing saat ini," lanjutnya. 

Namun, kata dia dia, butuh didukung dengan keterampilan teknis, serta penguasaan bahasa jepang. Dari aspek itu, ia menilai Nobel Indonesia tengah berupaya untuk memfasilitasi Mahasiswa untuk mewujudkan hal tersebut.  "Selain itu dibidang akademik, bagi adik-adik berminat melanjutkan studi ke Jepang setelah lulus (kuliah), pemerintah Jepang menawarkan beasiswa khusus s2 dan s3, saya berharap semua terus bersemangat meraih cita-cita. Semoga adik-adik sekalian bisa berkunjung di Jepang, baik itu berwisata, studi maupun bekerja. Besar harapan saya, adik-adik menjadi jembatan untuk terus  membangun persahabatan antara Indonesia dan Jepang." tukasnya. 

Pasca sambutan, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng. memberikan cendera mata kepada pihak Konjen Jepang. Lalu, agenda berlanjut dengan pemasangan almamater secara simbolis.



Berita Lainnya